Jumat, 22 April 2011

Matinya, Seorang Kekasih Sejati

Bondan adalah seorang pria yg menjadi buta karena sebuah kecelakaan beberapa tahun lalu. Sejak itu dia merasa terasing dari lingkungannya dan merasa tidak ada seorang pun yg memperhatikan atau menyayanginya. Hidupnya begitu hampa.

Namun Tuhan masih sayang padanya dimana kemudian hadirlah seorang gadis baik budi bernama Melani dalam hidupnya.. Melani begitu sangat sayang dan perhatian pada Bondan. Ia tidak pernah mempermasalahkan kebutaan Bondan sebagai suatu kekurangan yg berarti.. Ia sungguh-sungguh mencintai Bondan dengan tulus dan apa adanya.

Suatu hari berkatalah Bondan (B) kepada Melani (M) ;

B : Melani....mengapa kamu begitu menyayangiku..?
M : hmmm..entahlah..aku tidak pernah tau alasan mengapa aku begitu
menyayangimu..yg aku tahu..aku benar- benar tulus menyayangimu. (tersenyum)
B : tapi..aku kan buta..apa yg bisa aku perbuat untukmu..? apa yg bisa
aku berikan buatmu..?
M : Sayang…aku tidak mengharap apapun darimu..buatku..kamu bisa ceria
setiap hari dan menyayangiku dengan tulus itu sudah cukup.. aku senang
ketika kau merasa senang. Aku bahagia bila kau bahagia.
B : (terharu) belum pernah ada orang yg begitu menyayangi aku yg buta
seperti ini..
M : (menggenggam tangan Bondan sambil tersenyum)
B : Melani..kalo sampai suatu saat nanti aku bisa melihat lagi..aku pasti
akan menikahimu.. karena hanya kamu satu-satunya orang yg dengan tulus
menyayangiku...
M : benarkah..?
B : iya..aku janji..kalau suatu saat nanti aku .bisa melihat, PASTI... aku
akan menikahimu..
M : (terharu) terima kasih Mas..aku sangat menyayangimu...
B : (tersenyum) ya..aku tahu itu..aku juga sangat menyayangimu Melani..

Dalam beberapa bulan kemudian Bondan melakukan operasi cangkok mata dan berkat muzizat Tuhan operasi tsb berhasil..ia mampu melihat lagi. Ia pun tidak sabar untuk segera menemui Melani, kekasih setianya.

Namun, saat pertemuan yang dinantikan tsb terjadi alangkah terkejutnya ia mengetahui bahwa ternyata Melani adalah seorang gadis buta. Dia tidak bisa menerimanya. Terasa aneh buat dia melihat kekasihnya dan dia pun menolak Melani Ia lupa akan semua janjinya.

M : Mas..bukankah kamu sudah berjanji akan menikah denganku ?
B : Ehmm (bimbang) ya memang aku pernah berkata begitu, tapi tidak dengan keadaanmu yg seperti ini.
M : Bagaimana mungkin kamu mengingkari janjimu sendiri ? bukankah kau bilang hanya aku satu-satunya orang yg menyayangimu ?
B : Oh tidak. Maaf Melani, tapi aku tidak bisa menikah dengan gadis buta, maaf.

Bondan pun pergi meninggalkan Melani, seperti tidak bersalah. Melani begitu terpukul. Hatinya hancur , kecewa dan merasa dikhianati. dia memilih untuk bunuh diri. Saat ia ditemukan meninggal di tepi telaga sunyi dlm temaram rembulan, ada sepucuk surat disakunya.

"Mas Bondan sayang……....
Memang tidak banyak yg bisa aku berikan padamu. tidak banyak yg bisa aku lakukan untukmu. Namun, aku sungguh-sungguh tulus menyayangimu. Semoga kedua mataku itu bisa berguna bagimu. bisa membawakan terang dan keceriaan dalam hidupmu kembali. Selamat tinggal Mas...."

* Kadang kala kita tidak boleh melihat sesuatu hanya dengan mata, melainkan juga dengan hati kita. Mata itu bisa menipu. namun hati tidak. kata hati selalu merupakan kejujuran terdalam dalam hidup manusia…

Sumber :
http://jopja62.multiply.com/journal/item/49/Matinya_Seorang_Kekasih_Sejati...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar